Selasa, 13 September 2016

Cara Hadapi Perubahan Pada Karyawan & Entrepreneur


Jadi entrepreneur yang berhasil memerlukan kian lebih sebatas inspirasi besar dan koneksi penting. Terlebih ketika Kamu tengah alami pergeseran dari kehidupan karyawan penuh waktu yang stabil ke dunia pengusaha yang tidak terduga. Beberapa rutinitas kerja yang sudah Kamu asah dengan sangat hati-hati sebagai karyawan yang baik, tidak selamanya dapat ditranslate dengan baik kedalam dunia pengusaha. Menurut statistik Small Business Administration, hanya 1/2 dari bisnis baru akan bertahan untuk lihat th. ke lima mereka. Maka, mental Kamu harus berevolusi agar bisnis Kamu dapat survive. Tersebut disini tujuh tips untuk meningkatkan diri Kamu sembari beradaptasi dengan kehidupan sebagai pengusaha :

1. Belajar untuk mengatakan tidak

Sebagai seseorang karyawan di sebuah perusahaan besar, Kamu mungkin punya kebiasaan untuk menyampaikan “ya” pada setiap keinginan yang datang pada Kamu. “Ya” bermakna Kamu dapat dihandalkan untuk memperoleh review bagus dari manajer Kamu. Tetapi, pendekatan ini akan tidak bikin Kamu jauh sebagai entrepreneur. Dengan jadwal yang ditekan waktu, mustahil Kamu dapat melakukan semua sesuatunya. Yang bisa Kamu kerjakan sebagai entrepreneur yaitu mengatur agenda.

2. Lupakan kesempurnaan

Mungkin, didunia kerja, Kamu dibiasakan untuk merampungkan setiap proyek sesempurna mungkin. Atau, ada putaran revisi tidak berbuntut sebelumnya hasil kerja Kamu siap untuk pergi. Tidak seperti perusahaan besar, sebuah usaha kecil atau startup akan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memperoleh nilai “sempurna”. Makin lama Kamu menanti agar setiap detil jadi tepat, bisnis Kamu akan bergerak makin lambat. Pusatkan diri Kamu pada efek tinggi, dan memiliki toleransi 80% untuk kesempurnaan. Ungkapan populer menyampaikan, “Better done than perfect. ”

3. Janganlah takut bekerja berjam-jam

Beberapa orang menyamai pola hidup pengusaha dengan kerja empat jam atau bekerja dari sebuah pantai di Tahiti. Sesaat keduanya memang dapat diwujudkan, walau demikian entrepreneur yang khas kerapkali temukan kalau ia perlu bekerja lebih lama dari pada di ruang kantor. Berikut penyebabnya kenapa penting sekali agar Kamu mengawali bisnis Kamu pada suatu hal yang Kamu cintai. Ingat, kalau Kamu bekerja untuk bangun yang diimpikan Kamu sendiri, bukanlah orang lain.

4. Siap kuasai berbagai ilmu

Sebagai karyawan perusahaan, Kamu miliki nomer yang dapat di panggil ketika server Kamu berhenti. Namun, saat ini Kamu harus isi beberapa peran yang tidak sama. Dari tech dukungan di satu jam, dan penjualan dan pemasaran di jam selanjutnya, dan akuntansi, bahkan juga bersih-bersih.

5. Mengatasi isolasi sosial

Apabila Kamu bekerja di sebuah perusahaan besar, Kamu mungkin masihlah dapat mengeluh tanpa ada henti mengenai rekanan dan manajer Kamu. Tetapi, setelah meninggalkan kantor, Kamu mungkin akan terperanjat untuk temukan seberapa banyak Kamu memercayakan Novi dalam akuntansi atau Didik dalam pengiriman barang Kamu. Beberapa minggu pertama bekerja sendiri dapat sangat mengagetkan. Jadi, kerjakan apa yang bisa Kamu kerjakan untuk memerangi isolasi sosial ini. Misalnya tetaplah berhubungan dengan bekas rekanan, atau bekerja dari sebuah kedai kopi selama beberapa jam. Mencari kantor atau sharing ruang kerja dengan orang lain, dan menghadiri banyak acara networking lokal.

6. Disiplin pada jadwal

Ketika Kamu bikin transisi, tidak bermakna Kamu bisa singkirkan jam alarm Kamu atau mengambil empat jam makan siang. Walau demikian, bukanlah bermakna juga Kamu perlu membuat jadwal yang menjemukan dalam usaha baru Kamu. Bila Kamu memerlukan sekian waktu di sore hari untuk mengurusi anak-anak, atau keluar di hari yang cerah. Memang, banyak profesional memilih dunia pengusaha karena mereka capek dengan jadwal yang ketat dan sewenang-wenang. Hanya Kamu yang bisa mengambil keputusan apa type jadwal yang paling baik untuk bisnis Kamu dan kehidupan Kamu. Dan beberapa kemiripan jadwal akan menolong Kamu tetaplah disiplin dan produktif.

7. Mengumpulkan modal sebelum transisi ke pengusaha

Permasalahan pengusaha kerapkali bermuara pada satu hal, yaitu modal. Sebagai karyawan, Kamu dapat bertanya-tanya kapan teliti selanjutnya akan cair. Walau demikian sebagai pengusaha, Kamu menggantungkan kas Kamu dari pemasukan Kamu. Maka, bila sangat mungkin, sebelumnya meninggalkan pekerjaan Kamu, sisihkan upah sejumlah 3-6 bln. (mungkin lebih, bergantung pada karakter usaha baru Kamu). Memiliki jaring pengaman yang solid akan sangat mungkin Kamu fokus energi untuk bangun bisnis baru Kamu, dari pada cemas mengenai bagaimana Kamu akan membayar tagihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *